Pages

Tuesday, September 9, 2014

Hipertensi vs Kolesterol

Bagaimana Hubungan antara Kolesterol dengan Hipertensi?
                Kolesterol merupakan lemak yang menjadi momok bagi banyak orang. Kolesterol diangkut di darah oleh lipoprotein, yaitu LDL, HDL, VLDL, dan IDL. Kolesterol yang banyak dalam tubuh atau hiperkolesterolemia dapat membentuk plak/sumbatan di pembuluh darah yang disebut aterosklerosis. LDL berperan penting menyebabkan terjadinya proses ini. Banyak orang yang mengatakan bahwa kolesterol yang menumpuk akan menyumbat aliran darah sehingga tekanan darah menjadi tinggi (hipertensi).  Namun, dalam beberapa kasus, banyak juga didapatkan pada orang yang kadar kolesterolnya tinggi ternyata tidak mengalami hipertensi. Lantas, bagaimanakah hubungan antara keduanya? Apakah kolesterol dulu yang menyebabkan hipertensi ataukah hipertensi yang menyebabkan aterosklerosis?

Proses Terjadinya Aterosklerosis            

Sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana proses kolesterol dapat menyebkan plak aterosklerosis.
 Gambar 1. Pembentukan Aterosklerosis
Sumber: Kumar et al, 2007

Proses terjadinya aterosklerosis terjadi dalam beberapa tahap. Kerusakan endotel vaskuler merupakan awal terbentuknya proses ini. Kerusakan itu sendiri dapat disebabkan oleh hiperkolesterolemia dan hipertensi (Alexander, 1995). Selanjutnya, paparan molekul adhesi pada sel endotel akan meningkat dan kemampuan endotel untuk melepaskan nitric oxide akan menurun sehingga monosit dan lipid yang beredar di sirkulasi mulai menumpuk di tempat yang mengalami kerusakan. Nitric oxide sendiri berfungsi untuk mencegah perlekatan makromolekul, trombosit, dan monosit pada endotel (Guyton & Hall, 2007).
             Monosit yang melekat masuk ke lapisan endotel melalui tunika intima dan bertransformasi menjadi makrofag. Selanjutnya, makrofag akan mencerna dan mengoksidasi tumpukan lipoprotein yang menyebabkan dirinya berbentuk seperti busa sehingga disebut sel busa (foam cell). Sel busa yang menumpuk dan bersatu akan membentuk fatty streak. Semakin lama, fatty streak akan semakin membesar, demikian juga dengan otot polos dan jaringan fibrosa di sekitarnya. Makrofag akan memperberat keadaan ini dengan mengeluarkan zat proinflamasi sehingga meningkatkan proliferasi jaringan fibrosa dan otot polos. Plak yang menonjol ke dalam ini juga ditambah dengan penimbunan lipid sehingga plak akan semakin besar sehingga kadang-kadang menyumbat aliran darah (Kumar et al, 2007).

Aterosklerosis Menyebabkan Hipertensi
             Adanya aterosklerosis dapat menyebabkan resistensi atau tahanan di pembuluh darah. Menurut Sherwood (2007) tekanan darah arteri rerata dipengaruhi oleh resistensi perifer total. Sedangkan menurut Kumar et al. (2007), lokasi utama terbentuknya adalah di arteri elastik (aorta, arteri karotis, dan arteri iliaka) dan arteri muskular besar dan sedang (arteri koronaria dan poplitea). Sinus aorta juga lebih rentan terkena aterosklerosis (VanderLaan et al., 2004). Dari lokasi tersebut, aterosklerosis ternyata jarang mengenai lokasi perifer, padahal syarat terjadinya hipertensi adalah adanya resistensi perifer total.
             Selain itu, pembentukan aterosklerosis membutuhkan waktu yang yang cukup lama. Penelitian oleh Gils et al (2011) volume plak meningkat hanya 1,2% per tahun. Selain itu, terjadi penurunan jaringan fibrosa 1,5%, penurunan lipid 1,8%, dan peningkatan kalsifikasi 3,3%. Oleh karena ini dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan kadar kolesterol jarang menyebabkan hipertensi.

Hipertensi Menyebabkan Aterosklerosis
             Menurut penelitian yang dilakukan Alexander (1995) hipertensi dan hiperkolesterolemia dapat meningkatkan stres oksidatif yang akan mengaktivasi gen yang memicu respon inflamasi dan pada akhirnya akan membentuk plak aterosklerosis.
               
Apa saja penyebab hipertensi?
                Sebelum mempelajari penyebab hipertensi, sebelumnya harus dipahami dahulu tentang fisiologi pengaturan tekanan darah. Regulasi tekanan darah arteri rerata diperlihatkan oleh gambar 2.
Gambar 2. Regulasi Tekanan Darah Arteri Rerata
Sumber: Sherwood, 2011

Tekanan darah juga dikontrol oleh mekanisme jangka pendek (refleks baroreseptor) dan mekanisme jangka panjang (keseimbangan garam dan air yang diperankan oleh ginjal).
                Lantas, apa saja yang menyebabkan hipertensi? Pada dasarnya hipertensi disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang menyebabkan terganggunya regulasi tekanan darah. Patofosiologi tersebut dapat dijelaskan dalam gambar 3.


Sumber:
Alexander, R.W. (1995) Hypertension and the Pathogenesis of Atherosclerosis Oxidative Stress and the Mediation of Arterial Inflammatory Response: A New Perspective, AHA Journals, vol. 25, pp.155-161
Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.L. (2003)Robbins Basic Pathology ( ed). Pendit, B.U. 2007 (Alih Bahasa), EGC, Jakarta, 369-382
Gils, M.J., Vukadinovic, D., Dijk, A.C., Dippel, D.W., Niessen, W.J., Lugt, A. (2011) Carotid Atherosclerotic Plaque Progression and Change in Plaque Composition Over Time: A 5 Year Follow-Up Study Using Serial CT Angiography, Am J Neuroradiol, vol.33, pp.1267-1273

4 comments:

  1. Dari referensi yg saya baca di udoctor.co.id, penanganan hipertensi salah satunya dengan Diet dan nutrisi : diet yang rendah sodium dan tinggi kalium dianjurkan untuk mengurangi hipertensi. Diet yang mempromosikan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan rendah garam seperti diet DASH (Intervensi diet untuk Hipertensi)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Diet mungkin bisa, tapi yang paling berpengaruh adalah seberapa bnyak omega 3 yang masuk ke dalam tubuh. karena fungsi omega 3 itu sangat baik untuk jantung dan peredaran darah. EPA dan DHA merupakan sumber penting yg bisa memerangi penyempitan pembuluh darah. omega 3 Nature Epa [ http://goo.gl/IengJT ] contoh produk yang saya tahu yang proses nya kini sudah sampai generasi ketiga. bagus dan bermanfaat sekali.

      Delete
  2. Terimakasih penjelasannya karena mudah difahami. Bagaimana patofisiologi hipertensi dapat memicu kejadian hiperkolesterol?? Sepertu yg telah diketahui bahwa kolesterol ada 2 sumbernya yaitu yg diproduksi tubuh 80% (kolesterol endogen) dan yg berasal dari makanan 20%(kolesterol eksogen). Apakah keberadaan hipertensi (angiotensin 2)dapat memicu kolesteril darah menjadi tinggi??

    ReplyDelete
  3. ka boleh bertanya? kalau sumber gambar yang terakhir dari mana ya? terima kasih

    ReplyDelete