Pages

Sunday, November 13, 2016

Tips Lulus UKMPPD One Shoot

Hallo para pejuang UKMPPD.. Mau sedikit share nih. Alhamdulillah kemarin sudah lulus ujian UKMPPD. Sebulan menjelang hari H deg-degannya gak karuan banget. Khawatir was-was kalo ga lulus. Alhamdulillah banyak faktor yang menguatkan jadi agak stabil. Trus, gimana dong? Hehe.. Well, check it out!

1.   Belajar
Cara ini cuma satu-satunya yang bisa masukin ilmu ke dalam otak, hehe. Ga lain dan gak bukan. Cuma kadang  perlu berimprovisasi biar gak bosen.
a.       Temenmu ikut menentukan nasibmu
Okey, saya sendiri belajarnya cuma berdua intensif sama temen (kadang sesekali ada temen lain yg juga ikutan). Pemilihan temen dalam hal ini jadi sangat penting. Kebayang kan kalo seandainya kamu udah illfeel dari awal, gimana ntar prosesnya? Silakan cari temen yang membuat kamu nyaman. Kalau saya sendiri orangnya agak seriusan, gak suka basa basi, tapi kalo gilanya kumat butuh orang yang juga bisa diajak gila, haha. Yah intinya, kalo waktunya belajar ya belajar, bercanda ya bercanda, curhat ya curhat, tidur ya tidur. Oya, temen yang mirip sifatnya sama kamu biasanya bisa lebih enak beradaptasi. Dari awal kalian harus membangun komitmen, “Mulai saat ini kita belajarnya bareng ya. Gimana nih nanti mau belajarnya?”
b.      Tentukan Strategi dan Target Belajar
Nah, hal ini juga penting, karena kamu gak bisa belajar hanya seperti air mengalir. Kalau di kampus saya, suasana UKMPPD sudah mulai terasa sejak H-1 bulan lebih. Sebelum bimbingan kampus, ada ujian Tapis. Kalo gak lulus ujian ini, maka tidak diperbolehkan melangkah ke tahap berikutnya (bimbingan+ujian UKMPPD) tetapi disunnahkan mengikuti bimbingan jangka panjang untuk mempersiapkan Ujian Tapis periode berikutnya. Katanya ini untuk mempersiapakkan akreditasi sih, karena kelulusan first taker UKMPPD mendapat porsi yang besar untuk penilaian sertifikasi.
Bagaimana mengatur strateginya??
Karena masing-masing orang memiliki cara belajar yang berbeda, maka be your self aja. Sejak awal saya tidak ikut bimbel di luar kampus, alasannya selain karena dana (hehe), juga karena saya memiliki jam produktif untuk belajar. Pengalaman kakak kelas katanya sering merasa capek karena bimbingan kampus saja sudah sampai sore dilanjutkan dengan bimbingan di luar yang lamanya 4-5 jam (walaupun pada periode saya bimbingan kampus jadwalnya hanya sedikit sekali, hehe). Saya sendiri ga bisa dipaksa belajar jika sudah capek, karna percuma saja ilmunya ga akan masuk.
It’s about a time. Karena UKMPPD akan sangat tidak efektif jika kita membuka textbook yang tebalnya seperti bantal itu, maka kami mengambil sumber dari internet atau mengkopi modul bimbel luar (thanks to bimbel luar yang mengizinkan untuk di copy). Akan sangat memakan waktu jika semua penyakit dibahas A-Z. Target kami adalah: mencari tahu yang belum tahu dan menyempurnakan yang sudah tahu. Oleh karena itu, kami membahas soal sebanyak-banyaknya. Dengan demikian, dari situ nanti akan diketahui hal-hal yang kami masih kurang. Target 1 hari adalah 100 soal. Walau kadang sampe kadang gak, wkwk. Carilah bank soal yang sudah ada kunci jawabannya. Tetapi sebelum membuka kunci kamu isi dengan jawaban dan penjelasan versimu sendiri, setelah itu baru liat kunci untuk mengoreksi. Kadang ada loh, jawaban yang malah kuncinya salah. Naaah, soal yang seperti inilah yang nanti akan ditanyakan ke pakar/spesialis saat bimbingan kampus.
c.       Dilamain belajarnya, bukan bercandanya atau tidurnya, wkwk
Jadi kemaren kosan saya lamanya 45 menit dari kosan temen saya (kosan temen saya dekat kampus). Intinya saya ke kosan dia pagi-pagi (ada atau tidak ada bimbingan kampus) dan pulang jam 9 malem. Hampir setiap hari seperti itu kecuali hari minggu. Yaa, bagaimana caranya supaya target soal dibahas habis. Kadang setelah makan siang mudah ngantuk, trus kami tidur. Setelah tidur belajar lagi. Kadang jenuuuuh banget, trus kita jalan, hehe (yg deketan aja). Kadang lagi pengen curhat, ya cerita, trus belajar lagi. Tapi tetep, porsi untuk belajar harus lebih besar.
d.      Try Out itu membantu loh..
Waktu periode saya ada 8 kali Try Out yang diselenggarakan kampus, dan 1x Try Out AIPKI. Yg AIPKI saat itu pendaftarannya agak ribet karena saya posisinya tidak di Jogja jadinya tidak ikut. Dari 8 kali TO kampus, hanya 1x nilainya yang diatas 66, haha. Kata dosenku sih, TO kampus memang sengaja dibuat sulit dibanding soal UKMPPD nantinya karena agar kita terbiasa. Tapi tetap saja sempat bikin down, koq gak lulus lulus yaa.. Tapi gapapa, yg penting nanti UKMPPD lulus. Jadinya kampus berhasil bikin saya semangat dgn nilai TO seperti ini, wkwk.
Nilai TO membantu banget untuk ngukur sudah sejauh mana kemampuan kita loh. Kalo belum mencapai target, berarti yaa masih ada yang kurang. Belajar & belajar lagi. Sering-sering TO juga membantu kita untuk terbiasa mengenali soal. Beruntung deh kalo ada soal yang mirip banget waktu nanti keluar pas hari H. Tapi, kalo dari kampusmu ga ngadain, silakan berimprovisasi sendiri. Misalnya ada soal TO dari bimbel lain atau darimana aja, silakan kerjaan sendiri tanpa melihat buku dengan time limit sesuai UKMPPD. Nah, setelah itu jawabanmu dicocokkan dengan kunci deh. Dilihat apakah sudah melewati passing grade atau belum. Selamat Berjuang!!!  
e.      OSCEnya gimana?
Nah, karena yang dinilai saat ini adalah performamu, maka cobalah untuk bersikap seprofessional mungkin. Bayangkan saja saat itu kamu sudah jadi dokter beneran, dan bayangkan seperti apa kamu ingin terlihat di hadapan pasien. Pastinya pengen the best dong yaa..
Pengen cerita aja, sebenarnya pas H-3 OSCE ini ada sesuatu yang terjadi sehingga tidak bisa membuat saya meluangkan waktu dan fokus untuk belajar. Ini semua hal-hal di luar kehendak saya yang tidak bisa saya kendalikan. Kalau sudah seperti ini, modal saya adalah materi yang sudah saya pelajari menjelang CBT. Untuk praktek, modal saya adalah tindakan-tindakan yang pernah saya lakukan saat koas. Selebihnya adalah bagaimana membuat pasien nyaman. Komunikasi dan care adalah poin yang sangat saya tonjolkan. Memang tidak ada yang sempurna. Tapi dapat poin 81 saat belajar seadanya menjelang OSCE ini adalah sesuatu yang sangat saya syukuri..
Maka, jika teman-teman belajarnya maksimal, maka kemungkinan besar nilainya akan lebih tinggi dari saya. Pada intinya OSCE adalah mengulang apa yang sudah kalian lakukan di koas. Jika ada prosedur tindakan yang lupa, maka perlu dibuka lagi. Oya, di kampus juga ada bimbingan OSCE beserta praktiknya loh. Mungkin alat-alatnya kadang ada yang sedikit berbeda dengan di RS pendidikan. Nah, silakan familiarkan dirimu dengan alat-alat tersebut, bila perlu difoto.
Saat ujian, mungkin saat berada di koridor akan sangat gugup. Tapi saat memasuki ruangan dan berkomunikasi dengan pasien, percayalah itu semua akan hilang. Ajak pasien berbicara sebagaimana layaknya dokter pasien. Bahkan candaan-candaan kecil bisa melumerkan suasana loh.. Daan, tidak usah down jika 1 stasion banyak yang salah dan tidak sempurna. Masih banyak stase lain untuk meraup nilai. Jadiii, semangattt!!
2.   Berdoa
Guys, sempurnakan ikhtiar dengan doa. Kita ini miliknya Allah, Dia yang punya kendali atas sesuatu. Mau dibuatnya lulus atau gak, itu mudah saja. Maksimalkan ibadah, maksimalkan doa. Mohon ampun atas dosa-dosa selama ini. 
Waktu persiapan OSCE yang seadanya, sejujurnya saya tidak bisa berkutik. Ya Allah, persiapan ini tidak maksimal. Semua yang terjadi beberapa hari ini di luar kendali saya. Berharap Allah mudahkan saya untuk tampil dengan performa terbaik, membukakan pintu hati penguji untuk memberikan nilai terbaik. Ada satu ruangan yang setelah saya diskusikan dengan peserta yang lain setelahnya, ternyata saya salah dari mulai pemeriksaan penunjang, diagnosis, dan terapi. Inilah yang membuat saya khawatir tingkat tinggi, diluluskan atau tidak. Walaupun setelah keluar dari ruangan ini saya dengan pedenya yakin benar. Dan ternyata, Allah luluskan, Alhamdulillah..
Demikian halnya dengan CBT. Saya tandai soal yang masih ragu-ragu dan saya isi soal yang yakin benar. Alhamdulillah saat itu yang yakin benar 140an soal diantara 200 soal.
Saat down dengan nilai TO yang susah lulusnya, saya berbisik ke diri saya sendiri. “Saat kita sudah berjuang habis-habisan, tidak akan mungkin Allah tidak meluluskan”.  Itulah husnudzhon saya ke Allah, sehingga semangat itu terus ada.
Jangan lupa untuk minta doakan ke orang-orang terdekat, terutama orang tua. Ingat, doa dari orang tua adalah yang paling mustajab.
Satu lagi, tanamkan dalam diri, “Tidak apa-apa saya berjuang mati-matian untuk kali ini, yang penting saya langsung lulus”
Selamat berjuang para pejuang! Sertakan Allah selalu dalam langkah kita!


#NB: Jangan lupa buka SKDI. Tentukan prioritasmu.

5 comments:

  1. Assalamu'alaikum mbaaa.. huhu makasih mbaa bermanfaat bgt!! mohon do'anya ya mbaa..

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum mba, ya allah bacanya saya menjadi semangat bgt mba, makasih info dan sarannya

    ReplyDelete
  3. Yang penting semangat dan selalu mempantaskan diri untuk menjadi dokter yang profesional... kalau mau ikut UKMPPD atau UKDi, sulahkan memperdalam dengan latihan soal - soal dengan aplikasi android DokPro... buka aja di link ini https://play.google.com/store/apps/details?id=com.suaralo.dokpro

    ReplyDelete
  4. MasyaAlloh sangat memotivasi saya, 5 bulan lagi saya ukmppd

    ReplyDelete