Pages

Wednesday, May 17, 2017

Our Eyes

Tadi pagi di poli mata,

Case 1
Pasien datang diantar anaknya untuk kontrol ke dokter.  Di dalam poli suasana cukup ramai, ada 2 dokter, 6 orang koas, dan aku sendiri. Aku lupa tadi sebelumnya dokter membicarakan tentang apa, tiba-tiba anak pasien menyambung obrolan, “tetangga kami ada yang bunuh diri loh Dok”. Aku menatap seisi ruangan tampak penasaran, “bunuh diri kenapa?”. Anak pasien tersebut akhirnya bercerita, “tetangga saya sudah lama menderita katarak. Selama ini memang mengeluhkan penglihatannya yang berkurang. Dia sudah minta kepada dokter untuk dioperasi, namun dokter menolak dengan alasan kataraknya masih tipis sehingga harus menunggu tebal dulu. Namun tetangga saya ini tidak puas dan terus mengeluhkan penglihatannya. Suatu hari sepulang dari masjid, ia menutup pintu rumahnya, dan setelah itu masyarakat menemukannya dengan bekas sayatan di perut dan tidak bernyawa lagi”.

Case 2
Pasien datang ke poli juga diantar anaknya. Dari penuturan dokter, pada kontrol sebelumnya pasien nangis terisak di hadapan dokter mengeluhkan penglihatannya. Saat tadi di poli pasien juga di periksa, mata kanan visus 0 dengan katarak, artinya saraf penglihatannya sudah tidak bisa lagi berfungsi walaupun harus operasi (dengan kata lain mata kanan tidak bisa melihat lagi). Mata kiri dengan katarak, visus 1/60 (hanya bisa melihat jelas di jarak 1 m) rencana operasi. Namun, dokter menjelaskan bahwa kemungkinan hasil operasi 50:50. Kemungkinan penglihatan membaik 50%, kemungkinan penglihatan tetap seperti sekarang 50%, tergantung kualitas persarafannya. Ibu itupun kembali menangis dan mengeraskan suaranya sambil berdoa agar operasinya bisa memperbaiki penglihatannya. Seisi ruanganpun mengaminkan.

Hikmah dari kedua kasus ini:
Memang benar jika ada yang bilang, mata itu jendela dunia. Kita bisa tahu seperti apa  dunia itu dari melihat. Pernah mengalami mati lampu? Dulu saat kecil itu ketakutan sekali: gelap, tidak tahu arah, mau berjalan takut nabrak. Maka sudahkah kita bersyukur dengan nikmat Allah yg luar biasa ini?
“Katakanlah: siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan” Q.S. Yunus:31
Maka wajarlah kekhawatiran mereka yang berkurang penglihatannya. Ada ketakutan luar biasa, seakan-akan dunia ini akan pergi dari mereka. Dulu dunia disaksikan dengan indahnya, namun sekarang seolah-olah mulai lenyap. Mohon didoakan semoga pasien segera sembuh, diberikan kesabaran dan kekuatan.  Aamiin
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya” Q.S. Al-Isra’:39

NOTE:

Dalam kasus I, cerita suicide hanya kami ketahui dari pengantar pasien. Alasan dan kebenarannya hanya Allah yang tahu. Untuk indikasi operasi katarak dilakukan setelah expertise memeriksa kondisi medis pasien secara keseluruhan. 

No comments:

Post a Comment